Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen ITB Bikin Ventilator Portabel untuk Pasien COVID-19

image-gnews
Petugas menyiapkan ventilator di salah satu ruangan di Wisma Atlet Kemayoran yang disiapkan menjadi RS Darurat Corona COVID-19, Jakarta, Ahad, 22 Maret 2020. Rumah Sakit Darurat Corona ini rencananya akan beroperasional esok hari. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas menyiapkan ventilator di salah satu ruangan di Wisma Atlet Kemayoran yang disiapkan menjadi RS Darurat Corona COVID-19, Jakarta, Ahad, 22 Maret 2020. Rumah Sakit Darurat Corona ini rencananya akan beroperasional esok hari. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) menggagas alat bantu pernapasan sederhana yang dikhususkan bagi pasien COVID-19 bergejala berat. Alat bernama Vent-I, akronim dari Ventilator Portable Indonesia, itu sekaligus untuk mengatasi kekurangan jumlah ventilator di rumah sakit karena portabel atau bisa digunakan berpindah-pindah.

"Benda ini sudah banyak di dunia tapi jumlahnya sekarang tidak cukup, termasuk di Indonesia, dan harganya mahal," kata Syarif Hidayat, dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.

Syarif mengatakan tergerak membuat konsep dan rancangan Vent-I dua pekan lalu. Dia menggandeng Yayasan Pembina Masjid Salman ITB serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Lokasi masjid itu pula yang digunakan sebagai laboratorium dan tempat produksi sementara karena kampus masih tertutup karena wabah virus corona COVID-19.

Ventilator rancangannya, Syarif menerangkan, adalah untuk membantu pernapasan pasien infeksi virus itu yang berada di tingkat menengah yang bukan pasien ICU (intensive care unit). "Rumah Sakit Hasan Sadikin dan para dokter juga banyak membantu sehingga secara medik alat ini bisa cocok," ujarnya saat ditemui, Kamis 2 April 2020.

Pembuatan purwarupa didanai awal oleh YPM Salman dan selanjutnya kini crowd funding atau menghimpun dana dari publik. "Kami tidak memakai dana pemerintah, ITB, atau dana penelitian tapi kerja sama semua pihak yang peduli kemanusiaan," kata Syarif.

Vent-I, Syarif menjelaskan, akan berfungsi sebagai CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang mengalirkan udara ke paru-paru sehingga pasien cukup oksigen, juga Continous dan Synchronized Pressure Control. Untuk peralatannya, menurut Syarif, memakai bahan yang tersedia di pasaran tanpa harus memesan khusus ke produsen alat kesehatan.

Dia menerangkan, Vent-I dirancang mendekati ventilator yang dipakai rumah sakit. Inputnya campuran oksigen dan udara yang bisa diatur dan outputnya memakai pemanas atau penghangat udara sesuai kebutuhan pasien COVID-19 yang memerlukan udara hangat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ventilator portable ini seberat kurang dari lima kilogram. "Tidak sekompleks ventilator rumah sakit," katanya sambil menambahkan harapan alat bisa mudah dipakai dokter atau perawat tanpa tenaga operator khusus dan bisa dipakai di mana saja.

Menurutnya, Vent-I nantinya akan diuji oleh Badan Pengujian Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan. Sesudah uji fungsi dan kalibrasi selanjutnya  masuk ke uji keselamatan. "Sudah itu didaftarkan baru bisa diedarkan, targetnya minggu depan izin edar sudah keluar," kata Syarif.

Syarif mengungkap target awal produksi seratus unit Vent-I untuk langsung disalurkan ke Kementerian Kesehatan untuk dibagikan gratis ke rumah sakit yang menangani pasien COVID-19. Dia menambahkan, "Nomor satu diproduksi dulu, soal paten bisa dikejar atau nggak itu sekunder yang penting bisa dipakai dulu." 

Sejauh ini biaya untuk pembuatan Vent-I telah menghabiskan dana lebih dari Rp 100 juta. Kelak setelah 100 Vent-I terwujud, produksi selanjutnya oleh industri dengan standar dan bahan yang disesuaikan. .

Dalam kondisi darurat seperti sekarang, komponen yang dipakai untuk ventilator Vent-I seperti pompa udara (blower), masker debu industri yang dimodifikasi dengan memberi sensor tekanan dan pengontrol bukaan katup. Komponen utama lainnya seperti reservoir udara memakai kantung plastic dan pipa fleksibel menggunakan selang buangan mesin cuci.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 jam lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

7 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

7 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa